Archive for 2013

Jadwal Kegiatan Pelantikan

Senin, 16 Desember 2013


Go Green To Earth

Jumat, 06 Desember 2013

Apa itu Go Green?

Sejak isu pemanasan global yang lebih dikenal dengan global warning ramai dibicarakan orang, baik ditingkat internasional maupun lokal, secara drastis kesadaran lingkungan menjadi point penting dalam kehidupan manusia. Tiba-tiba saja gerakan Go Green menjadi begitu popular dan bergerak secara serempak di hampir seluruh penjuru dunia. Lalu apa sesungguhnya Go Green itu?

Setiap aspek kehidupan pun dipenuhi dengan gerakan peduli lingkungan, mulai dari penataan rumah/kantor yang ramah lingkungan, hingga kebijakan perusahaan yang melabeli diri dengan spanduk Go Green yang dipasang mencolok di sejumlah kantor dan event kegiatan. Padahal, dalam beberapa dekade silam, tak banyak pihak yang peduli terhadap isu ini. Jika pun ada, lebih banyak di dominasi oleh NGO lokal dan internasional.

Beragam cara pun dilakukan, demi menekan beban yang harus ditanggung bumi, sebagai akibat dari pemanfaatan teknologi yang tidak ramah lingkungan. Sudah jadi rahasia umum pula, betapa setiap tahun laju deforestasi selalu meningkat, sehingga total tutupan hutan sebagai penyangga kesinambungan ekosistem terganggu, berakibat pada timbulnya perubahan iklim dan bencana alam, seperti banjir dan longsor. Belum lagi, buangan gas emisi kendaraan bermotor, rumah tangga dan pabrik turut andil menjadikan Bumi ini semakin panas.

GLOBAL WARMING

Secara umum global warming atau yang lebih dikenal dengan pemanasan global adalah adanya proses peningkatan suhu rata-rata atmosfer, laut, dan daratan Bumi. Penyebab utama terjadinya global warming ini adalah peningkatan efek rumah kaca yang terjadi di bumi. Sehingga jangan heran, jika hanya dalam hitungan tahun, perubahan suhu di Bumi menanjak drastis. Hal ini ditandai dengan semakin sedikitnya luas tutupan es di kutub utara dan selatan, akibat rontoknya es-es dikawasan tersebut.

Padahal, pada awalnya, efek rumah kaca sangat berguna bagi makhluk hidup di Bumi, karena efek rumah kaca menyebabkan atmosfir bumi menjadi hangat. Kondisi hangat inilah yang membuat bumi nyaman untuk ditinggali oleh semua makhluk hidup. Apabila efek rumah kaca ini tidak ada, maka bumi menjadi planet yang sangat dingin.

Namun, dalam beberapa tahun terakhir, efek rumah kaca mengalami peningkatan yang signifikan dalam mengkibatkan terjadinya pemanasan global, yakni meningkatnya suhu permukaan Bumi dan mengakibatkan adanya perubahan iklim yang sangat ekstrim.

Selain itu dapat berakibat pada terganggunya hutan dan ekosistem lain sehingga mengurangi kemampuannya untuk menyerap karbon dioksida (CO2) di atmosfer. Salah satu dampak pemanasan global adalah dengan melihat perilaku orangutan (Pongo Pygmeus) di pedalaman Kalimantan. Dulu satwa aboreal ini hidup di pucuk-pucuk pohon dengan memakan buah dan serangga, namun, kini akivitas orangutan lebih banyak di bawah.

 Smanichi Partisipation 

Nah... ini dia Gan???? Smanichi dan PMI Bangli ikut Partisipasi Go Green 1 Desember lalu di Pura Jati, Batur Kintamani :D





 

Nahhh... ini beberapa Dokumenter yang dapat saya Abadikan low gan... masih banyak lagi yang lainnya..... but.... pada intinya Go Grenn Bertujuan menyadarkan kita betapa pentingnya Alam

Karena itu, secara sistematis ada beberapa prinsip baku yang sudah menjadi semacam acuan dalam gerakan Go Green di seluruh dunia. Prinsip ini dirangkum dalam symbol yang gampang diingat, yakni 4R. Adapun 4R yang dapat kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari guna meminimalisir residu atau hasil akhir adalah:

  1. Reduce atau yang bisa kita sebut dengan mengurangi adalah upaya kita dalam kehidupan dalam mengurangi barang-barang ataupun material yang biasa kita gunakan. Karena dengan meminimalisir hal tersebut akan dapat mengurangi sampah yang dihasilkannya.
  2. Reuse atau memakai kembali yaitu dengan cara membeli barang-barang yang bisa dipakai kembali atau barang yang bukan sekali pakai. Perkembangan zaman yang semakin maju menciptakan barang-barang sekali pakai untuk meringankan pekerjaan kita, namun dampak yang dihasilkannya sangat berbahaya, karena akan menyebabkan menumpuknya sampah dari barang tersebut.
  3. Recycle yaitu mendaur ulang, kini sudah banyak cara untuk dapat memanfaatkan sampah menjadi barang daur ulang yang bernilai, dengan cara seperti ini kita dapat mengurangi sampah dan menjadikannya barang yang berharga.
  4. Replace yang bisa kita artikan dengan mengganti yaitu berusaha mengganti barang-barang yang merusak lingkungan dengan barang-barang yang ramah lingkungan, sehingga barang-barang tersebu jika menjadi sampah dapat di degradasi secara alami
Dengan 4 prinsip ini, diharapkan beban yang mesti di tanggung Bumi bisa berkurang, atau setidaknya jumlah buangan hasil akhir tidak meningkat secara drastis. Oleh karena itu, mari kita budayakan dan laksanakan gerakan go green, menjadi bagian dari gaya hidup kita. Karena tidak ada upaya yang paling signifikan, kecuali dimulai dari diri sendiri. Itu sebabnya, menyelamatkan lingkungan paling efektif dimulai dari hal-hal kecil. Saatnya mengurangi ancaman global warming dengan memulai kehidupan yang Go Green.

sekian gan... post saya buat Go Green... salam Siamoo tutty frattelly yak :D 








 

Pembinaan PMR

PMR ; Relawan Masa Depan
Pembinaan PMR Pembinaan Palang Merah remaja Palang Merah Remaja (PMR) adalah wadah pembinaan dan pengembangan anggota remaja PMI, yang selanjutnya disebut anggota PMR. Terdapat di PMI Cabang seluruh Indonesia dengan anggota lebih dari 1 juta orang. Anggota PMR merupakan salah satu kekuatan PMI dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan kemanusiaan dibidang kesehatan dan siaga bencana, mempromosikan Prinsip-Prinsip Dasar Gerakan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah Internasional, serta mengembangkan kapasitas organisasi PMI.

PMI mengeluarkan kebijakan pembinaan PMR:
 (1) Remaja merupakan prioritas pembinaan, baik dalam keanggotaan maupun kegiatan kepalangmerahan.  (2) Remaja berperan penting dalam pengembangan kegiatan kepalangmerahan. (3) Remaja berperan penting dalam perencanaan, pelaksanaan kegiatan dan proses pengambilan keputusan untuk kegiatan PMI. (4).  Remaja adalah kader relawan.  (5).  Remaja calon pemimpin PMI masa depan.

Tujuan pembinaan dan pengembangan PMI masa depan: (1)  Penguatan kualitas remaja dan pembentukan karakter. (2) Anggota PMR sebagai contoh dalam berperilaku hidup sehat bagi teman sebaya. (3). Anggota PMR dapat memberikan motivasi bagi teman sebaya untuk berperilaku hidup sehat.  (4) Anggota PMR sebagai pendidik remaja sebaya.  (5) Anggota PMR adalah calon relawan masa depan.

Perekrutan anggota PMR berdasarkan target usia: (1) 10 - 12 tahun (PMR Mula), (2)  12 - 15 tahun (PMR Madya), (3) 15 - 17 tahun (PMR Wira)

Pelatihan PMI diarahkan pada peran PMR sebagai peer educator, peer leadership, peer support dan peer educator, dengan menekankan pada perilaku hidup sehat dan pengurangan risiko sesuai prinsip-prinsip dasar Palang Merah dan Bulan Sabit Merah Internasional. Agar proses belajar dan kegiatan menjadi aktivitas kehidupan nyata yang dihayati dengan penuh kegembiraan membantu anggota PMR menikmati kegiatan dan membangun imajinasi tentang apa dan bagaimana seharusnya menjadi anggota PMR. 

ini admin copas @http://www.pmi.or.id/ina/program/?act=detail&id_sub=52 :p

JUMBARA IV KAB. BANGLI

Minggu, 11 Agustus 2013
Wakil Bupati Bangli Sang Nyoman Sedana Arta, Kamis (18/7) membuka Jumpa Bhakti Gembira (Jumbara) PMR IV PMI Kabupaten Bangli. Acara yang dipusatkan di Perkemahan Lapangan Kubu Bangli, juga dihadiri oleh Wakil Ketua Bidang Relawan PMI Provinsi Bali I Nyoman Puasa Ariana, Muspika Kecamatan Bangli dan Para Pimpinan SKPD Kabupaten Bangli.
Ketua Panitia Jumbara I Kadek Ardip dalam laporannya menyampaikan tujuan  dari penyelenggaraan Jumbara adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan kepalangmerahaan anggota PMR, menggali, menanamkan dan mengembangkan misi kepalangmerahaan pada anggota PMR, menumbuh kembangkan  kepalangmerahaan di kalangan sekolah sebagai manifestasi dan kepedulian sosial serta pengabdian masyarakat serta menjalin persahabatan antar anggota PMR.
Dikatakan juga, Tema Jumbara Tahun ini adalah “Melalui Jumbara PMR IV PMI Kab. Bangli tahun 2013 kita perkuat rasa persaudaraan antara relawan PMI Kab. Bangli.PMI kabupaten Bangli saat ini sudah memiliki ribuan anggota PMR dari tingkat mula, madya, dan wira yang tersebar di seluruh sekolah di Kabupaten Bangli. Jumbara tahun ini diikuti oleh 561 peserta yang terdiri dari SD/Mula 5 regu sebanyak 120 orang, SMP/ Madya 12 regu sebanyak 240 orang, SMA/Wira sebanyak 116 orang, dan pembina pendamping sebanyak 85 orang. 

Nah gan sekalian, Untuk Sma 1 Bangli ( YRC Smanichi) akan kita bahas gimana partisipasinya dalam jumbara ini hehehe...

YRC SMANICHI PARTICIPATION

 
 Jumbara ( Jumpa Bhakti Gembira) adalah suatu ajang populer di dunia ke Palang Merahan  gan penemunya ane kurang tau hehehe, yap lanjut ke YRC partisipasinya pada ajang jumbara kali ini  ^_^"
Menurut Selentingan yang ane dengar dan amati o.O? jiah jadi serem neh....! YRC smanichi emang aktif selalu dalam ajang seperti ini gan.... ajang di bulan JuLi Jujur dan Peduli hehehe #ngawur dikit....
Nah Kontingen Dari YRC Smanichi sendiri telah siap sedia dari mulai persiapan hingga hari H  dengan antusias dan semangat tinggi gan ^_^" #banggga , itu ndak lain dikarenakan semangat relawan mereka  yang tinggi #melebihkan dikit ndak apa

APA SAJA KEGIATANNYA

Nah membahas tentang kegiatan Jumbara kali ini,  tentunya dengan dasar Jumpa Relawan, Bakti Sosial Relawan, dan Outbond gembira berdasarkan Tri Bhakti PMR tentunya, adapun kegiatan yang di ikuti YRC Smanichi adalah Sebagai berikut :

  •    Hicking Kepalang Merahan ( mencangkup Materi di Ekstra Palang merah tentunya gan) kegiatan Hicking ini bersipat petualangan dimana pesertanya akan melakukan perjalanan ke pos-pos yang di tentukan dengan setiap pos memiliki materi masing-masing, seru kah ??? dah pasti penuh intrik dan elegi hehehe #ngarang ,tapi pada intinya bertujuan menerapkan apa yang di pelajari untuk kedepannya bila terjadi hal yang nyata gan #bingung
    Adapun Materi Hicking Kepalang Merahan ini antara lain :

    1. Post  Kepalang Merahan ( materi sejarah serta materi Peraturan Penggunaan Lambang, nah.... di post ini lebih tepat di sebut Post Tanya Jawab, Diskusi dan Cerita... di taruh di Post 1 karena rawan membuat kantuk..... hehehe (XD)
    2. Post DDS ( lebih menerapkan Sosialisasi) dimana para peserta belajar menjadi Tutor untuk menjelaskan apa itu Donor Darah Sukarela.
    3. Post Siaga Bencana ( Bentuk penerapan dari Remaja Peduli Bencana, ada sosialisasinya, ada Praktikumnya serta sedikit outbond)
    4. Post  PK ( lebih ke praktikum PP di lingkungan keluarga) nah disini para peserta belajar menjadi Dokter Rumah gan.... 
    5. Post PP nah ini lebih disebut Post Praktikum untuk Keadaan darurat gan , dimana manfaatnya adalah kekompakan team, penerapan Pertolongan Pertama, serta bagaimana menangani Kedaruratan Medis, tapi ada kalanya Post ini menjadi Post  yang bikin mental agak down... hehehe

    YRC Smanichi pun dengan Kontingennya sudah siap sedia hal hasil.... tuiiiinnggggg...... Memuaskan  sesuai harapan  # bangga 

    Adapun sisa dari kegiatan Jumbara adalah :
  • Bakti Sosial Kemanusiaan ( Mencangkup kegiatan Sosial di masyarakat sekitar Bumi Perkemahan ) Kegiatan ini tentunya bertujuan untuk meningkatkan jiwa kemanusiaan dan Sosial dari para  Peserta Jumbara
  • Outbond (Kegiatan Olahraga Gembira ) yang di ikuti seluruh peserta jumbara beserta panitia tentunya menjaga rasa persaudaraan dan kesehatan para calon relawan.
  • Mading PMR (ini tentang karya Seni para Kontingen untuk pembuatabn Majalah Dinding yang Temanya telah di tentukan Panitia gan...)
  • Penilain Tenda ( seperti Biasa Penilain Tempat perkemahan adalah jadwal yang mesti di ikuti karena mencangkup Tri Bakti PMR)
  • Paduan Suara ( ini tentang bagaimana merealisasikan Regu Obade untuk memeriahkan suasan Perkemahan dengan Lagu  Mars, Lagu Wajib Kebangsaan dan Hymne tentunya)
  • Pentas Seni ( ini kegiatan Tambahan untuk Kemeriahan Kegiatan Jumbara gan.....) adapun tiap Kontingen per sekolah akan mengirim Seni Drama ataupun Seni lainnya

 Nah untuk berita selanjutnya akan menyusul gan... n maaf baru ngepost... maklum masih dalamsuasana Liburan ...

PMR PMR Senjatanya Model Baru
Dengan Semangat Suka Minum Susu
Dalam Pergaulan Tidak Harap Masuk Koran
Pantang Mundur
Mati Masuk Kubur ^_^

PMR PMR Majulah-majulah
Tunjukan Bakti dan Karyamu
PMR PMR Tunjukan rasa Persaudaraan
PMR Tetap Jaya..


Anak-anak merupakan salah satu kelompok rentan yang paling berisiko terkena dampak bencana. Kerentanan anak-anak terhadap bencana dipicu oleh faktor keterbatasan pemahaman tentang risiko-risiko di sekeliling mereka, yang berakibat tidak adanya kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana. Salah satu upaya yang telah PMI lakukan untuk mengarusutamakan kesiapsiagaan bencana dan pengurangan risiko dalam pendidikan sekolah adalah melalui mobilisasi jaringan Palang Merah Remaja (PMR) dan relawan yang tersebar di 33 provinsi. Mulai 2006 PMI telah menjalankan program Sekolah Siaga Bencana. Program ini adalah upaya PMI untuk mempromosikan konsep kesiapsiagaan bencana dan pengurangan risiko bagi anak dan remaja sekolah melalui pengembangan program pemanfaatkan pendidikan ekstrakurikuler yang diterima oleh PMR serta menggunakan pendekatan kelompok remaja sebaya. PMR, sebagai anggota remaja PMI mempunyai peran dan peluang memengaruhi kelompok sebayanya, baik di sekolah maupun luar sekolah, untuk meningkatkan ketrampilan hidup sehingga dapat mengurangi masalah kesehatan serta dampak yang ditimbulkan akibat bencana. Anak dan remaja bersama-sama bertukar informasi, mengidentifikasi masalah, merancang dan membuat kesepakatan solusi melalui kegiatan dan perilaku pengurangan risiko. Perilaku positif yang diawali sejak dini akan berdampak pada peningkatan kualitas hidup mereka di masa mendatang dan memberikan pengaruh kepada perilaku positif orang dewasa.


Ayo Siaga Bencana


Pencapaian Program Sekolah Siaga Bencana


1.       Konsep, strategi, dan pendekatan Sekolah Siaga Bencana telah diperkenalkan dan diintegrasikan dalam Program Pengurangan Risiko Terpadu Berbasis Masyarakat (PERTAMA) di 13 provinsi.
2.       Peran PMR sebagai peer leader (model), peer support (dukungan) dan peer educator (pendidik sebaya) untuk pengurangan risiko, serta memfasilitasi kegiatan-kegiatan pengurangan risiko pada anak dan remaja.
3.      Anak dan remaja telah dilibatkan dalam proses pengkajian, pengambilan keputusan, perencanaan, pelaksanaan kegiatan pengurangan risiko.
4.       Mendukung sosialisasi strategi pendidikan remaja sebaya dalam kesiapsiagaan bencana dan pengurangan risiko, PMI telah memproduksi manual Ayo Siaga Bencana bagi PMR, panduan fasilitator Ayo Siaga Bencana serta media KIE (Komunikasi, Informasi dan Edukasi).
5.       Di tingkat nasional, PMI telah memainkan peranan penting dalam Dewan Pengarah KPB serta aktif melakukan advokasi. Di tingkat kabupaten, PMI juga aktif melakukan advokasi dalam mengintegrasikan kesiapsiagaan bencana dan pengurangan risiko ini ke dalam kurikulum sekolah.

IRC dan IFRC

Senin, 24 Juni 2013

 PALANG MERAH INTERNASIONAL

 ARTI PALANG MERAH : Suatu perhimpunan yang anggotanya memberikan pertolongan secara sukarela kepada setiap manusia yang sedang menderita tanpa membeda – bedakan bangsa, golongan, agama dan politik.

SEJARAH
Berawal dengan pecahnya perang antara pasukan Perancis dan Italia melawanAustria
pada tahun 1859 di Selferino (Italia Utara), Henry Dunant menyaksikan terjadinya perang tersebut dimana banyak korban perang yang tidak mendapat pertolongan, sehingga timbul ide atau gagasan untuk memberi pertolongan kepada korban perang tersebut. Pengalaman selama beberapa hari bergelut di medan perang, ia tuangkan di dalam buku yang ditulisnya pada tahun 1962 bejudul “ (Kenangan di Solferino). Buku tersebut berkisah tentang kondisi yang ditimbulkan oleh peperangan dan mengusulkan agar dibentuk satuan tenaga sukarela yang bernaung di bawah suatu lembaga yang memberikan pertolongan kepada orang yang terluka di medan perang. 


KOMITE INTERNASIONAL PALANG MERAH ( KIPM )

(International Committee of the Red Cross)

Latar belakang berdirinya

Buku kenangan di Solferino (a memory of solferino) sangat menarik perhatian masyarakat diantaranya 4 orang penduduk Jenewa, yaitu :
1. General Dufour 3. Dr. Theodore Maunoir
2. Dr. Louis Appia 4. Gustave Moynier
4 orang tersebut bersama Henry Dunant membentuk Komite Lima
(1963), mereka merintis terbentuknya KIPM yang kemudian menjadi Internasional Committee of the Red Cross (ICRC). Pada tanggal 22 agustus 1864 atas prakarsa ICRC, pemerintah Swiss menyelenggarakan suatu konferensi yang diikuti oleh 12 kepala negara yang menandatangani perjanjian Internasional yang dikenal dengan :

KONVENSI JENEWA I

  • Tentara yang terluka atau sakit harus diobati.
  • Sebagai penghargaan terhadap negara Swiss, maka lambang perlindungan menggunakan tanda Palang Merah di atas dasar putih, yang terjadi dengan mempertukarkan warna – warna federal. Lambang ini hendaknya dipakai untuk Rumah Sakit, Ambulance dan para petugas penolong dimedanperang/konflik bersenjata.
Karena tanda Palang Merah diasumsikan mempunyai arti khusus, maka pada tahun 1876 simbol bulan sabit merah disahkan untuk digunakan oleh Negara-negara Islam. Kedua symbol tersebut memiliki arti dan nilai yang sama.
“Konferensi Internasional Palang Merah “ yang diselenggarakan 4 tahun sekali dan dihadiri oleh ICRC, Federasi, Perhimpunan Nasional dan Pemerintah peserta peratifikasi Konvensi Jenewa tahun 1949. Pertemuan itu membahas persoalan – persoalan umum dan menampung usul – usul serta resolusi di samping mengambil keputusan.Para
peserta konferensi memilih anggota Standing Commission (Komisi Tetap) yang bersidang pada waktu diantara dua konferensi Internasional.


 FEDERASI INTERNASIONAL PALANG MERAH DAN BULAN SABIT MERAH (IFRC)

(International Federation of The Red Cross)

Latar belakang berdirinya

Dengan berakhirnya Perang Dunia I, berbagai epidemi penyakit berjangkit bencana kelaparan menjalar. Melihat kenyataan itu, Henry P. Davidson warga negara Amerika, merasa perlu mendirikan suatu organisasi yang menangani masalah bantuan tersebut. Organisasi ini resmi didirikan pada tanggal 5 Mei 1919 dalam suatu Konferensi Kesehatan Internasional di Cannas Perancis. Palang Merah Indonesia
termasuk anggota ke 68.

Organisasi

BADAN TERTINGGI ORGANISASI :
Badan tertinggi penentuan kebijaksanaan adalah disebut “General Assembly Board of Gevernors”. General Assembly atau sidang umum dihadiri oleh wakil-wakil dari semua anggota federasi dan bersidang tiap 2 tahun, Presiden Federasi dipilih tiap 4 tahun. Jika General Assembly tidak besidang, maka kebijakan tertinggi dilaksanakan oleh “Executive” yang aggotanya terdiri dari 16 Perhimpunan Nasional (dipilih berdasarkan letak goegrafis), Presiden dan Sekjen Federasi.

PRINSIP-PRINSIP DASAR GERAKAN PALANG MERAH DAN BULAN SABIT MERAH INTERNASIONAL

Semua kegiatan kemanusiaan dilandasi oleh 7 prinsip dasar Gerakan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah Internasional. Ketujuh prinsip ini disahkan dalam Konferensi Internasional Palang Merah ke XX di Wina tahun 1965. Ketujuh prinsip ini juga disahkan dalam Munas XIV Palang Merah Indonesia di Jakarta pada tahun 1986.

1. KEMANUSIAAN ( Humanity )

Gerakan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah Internasional didirikan berdasarkan keinginan memberikan pertolongan tanpa membedakan korban terluka di dalam pertempuran, berupaya dalam kemampuan bangsa dan antar bangsa, mencegah dan mengatasi penderitaan sesama manusia. Palang Merah menumbuhkan saling pengertian, kerjasama dan perdamaian abadi bagi sesama manusia.

2. KESAMAAN ( Impartiality )

Gerakan ini tidak membuat perbedaan atas dasar kebangsaan, kesukuan, agama/kepercayaan tingkatan atau pandangan politik. Tujuannya semata – mata mengurangi penderitaan manusia sesuai dengan kebutuhannya dan mendahulukan keadaan yang paling parah.

3. KENETRALAN ( Neutrality )

Agar senantiasa mendapat kepercayaan dari semua pihak, gerakan ini tidak boleh memihak atau melibatkan diri dalam pertentangan politik, kesukuan, agama atau idiologi.

4. KEMANDIRIAN (Independence)

Gerakan ini bersifat mandiri. Perhimpunan Nasional disamping membantu Pemerintahannya dalam bidang kemanusiaan, juga harus mentaati peraturan negaranya, harus selalu menjaga otonominya sehingga dapat bertindak sesuai dengan prinsip – prinsip gerakan ini.

5. KESUKARELAAN ( Voluntary Service )

Gerakan ini adalah gerakan pemberi bantuan sukarela, yang tidak didasari oleh keinginan untuk mencari keuntungan apapun.

6. KESATUAN ( Unity )

Didalam suatu negara hanya ada satu Perhimpunan Palang Merah atau Bulan Sabit Merah yang terbuka untuk semua orang dan melaksanakan tugas kemanusiaan di seluruh wilayah.

7. KESEMESTAAN ( Universality )

Gerakan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah Internasional adalah bersifat semesta. Setiap perhimpunan mempunyai hak dan tanggung jawab yang sama dalam menolong sesama manusia. 

KOMITE INTERNASIONAL PALANG MERAH (KIPM)

FEDERASI INTERNASIONAL PALANG MERAH DAN BULAN SABIT MERAH

PERHIMPUNAN PALANG MARAH dan BULAN SABIT MERAH NASIONAL

Internasional Committee of the Red Cross (ICRC)
§ Markas Besar di Jenewa, anggota dewan ekskutifnya maksimal 25 orang warga negara Swiss.

§ TUJUAN :

Menjadi perantara NETRAL mengenai hal kemanusiaan dalam pertikaian politik, perang saudara dan kerusuhan dalam negeri.

§ TUGAS

Memberikan perlindungan kepada korban militer maupun sipil sebagai akibat konflik bersenjata, gangguan dan ketegangan dalam negeri.
Petugas KIPM mengunjungi tawanan perang/tawanan politik untukberdialog tanpa saksi sehingga dapat diperoleh gambaran yang nyata tentang kondisi penahanan juga membantu menyampaikan berita keluarga. Laporan tersebut bersifat rahasia.
§ Memberikan bantuan (sandang, pangan medis dan sanitasi) kepada korban konflik bersenjata tersebut.
§ Melakukan pencarian pada saat terjadi konflik bersenjata maupun sesudahnya. Mencari berita sampai mempersatukan keluarga yang terpisah akibat perang.
§ Melakukan PENYEBARLUASAN HPI dan prinsip – prinsip dasar gerakan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah dengan tujuan menganjurkan penghormatan bagi kelompok non-kombatan (tentara yang luka, tawanan serta warga sipil). Disamping membatasi kekejaman, pengrusakan dan mempermudah bantuan yang segera, netral serta tidak memihak kepada para korban konflik bersenjata.
§ Dana, sumbangan sukarela dari pemerintah dan Perhimpunan Nasional.
International Federation of the Red Cross and Red Crescent society.
§ Markas Besar di Jenewa. Secretariat Federasi dipimpin oleh Sekjen mempunyai pegawai yang terdiri dari bermacam – macam bangsa.

§ Tujuan :

Mencegah dan meringankan penderitaan manusia melalui kegiatan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah nasional yang merupakan sumbangan untuk perdamaian.

§ Tugas :

1. Menggiatkan PEMBENTUKAN dan pengembangan PERHIMPUNAN NASIONAL di seluruh dunia. Federasi juga bertindak sebagai perantara, koordinator antara Perhimpunan Palang Merah Internasional.
2. Memberikan saran dan membantu Perhimpunan Nasional dalam meningkatkan, mengkoordinasi BANTUAN Internasional untuk KORBAN BENCANA ALAM dan PARA PENGUNGSI di luar daerah pertikaian, seringkali dengan melancarkan permintaan bantuan ke seluruh dunia.
3. Mengembangkan pembentukan rencana KESIAPSIAGAAN NASIONAL terhadaP BENCANA ALAM.
4. Menggiatkan dan mengkoordinasi pertukaran gagasan kemanusiaan bagi pendidikan anak dan remaja diantara Perhimpunan Nasional demi membina hubungan baik antara remaja di seluruh dunia.
5. Membantu ICRC menyebarluaskan HPI dan PRINSIP – PRINSIP DASAR GERAKAN PALANG MERAH dan BULAN SABIT MERAH.
§ Dana, iuran tahunan dari anggota dan sumbangan sukarela untuk bantuan dan pengembangan.
Perhimpunan Nasional harus mendapat pengakuan dari KIPM, baru sah menjadi anggota federasi. Juga harus diakui oleh Pemerintahannya sebagai Perhimpunan penolong yang bersifat sukarela dan turut membantu Pemerintah. Sampai tahun 1992 anggota federasi ada 153 negara, PMI termasuk anggota ke-68.

§ Tugas :

Beraneka ragam tergantung kebutuhan negara yang bersangkutan, antara lain :
1. Memberikan bantuan darurat
2. Pelayanan kesehatan
3. Bantuan sosial bagi perorangan maupun kelompok
4. Latihan P3K
5. Melatih tenaga perawat
6. Transfusi darah
7. Pembinaan remaja
8. Di masa perang, membantu tawanan, pengungsi dan kaum interniran.


HUKUM PERIKEMANUSIAAN INTERNASIONAL ( H P I )

( Internasional Humaniterian Law )

Definisi : 
HPI adalah bagian dari hukum internasional yang memberikan perlindungan terhadap anggota angkatan perang yang luka, sakit, dan tidak dapat lagi ikut dalam peperangan serta penduduk sipil yang tidak ikut berperang. Selain itu juga mengatur metode perang.
Maksud dan tujuan adanya HPI :
Mengatur perang yang terjadi lebih manusiawi, bila perang itu tidak terhindarkan, menentukan orang – orang yang tidak ikut dalam peperangan atau tidak dapat lagi ikut dalam peperangan hendaknya dianggap manusia biasa yang patut dihargai dan diperlakukan secara manusiawi.
Sasaran penyerangan hanya boleh dilakukan terhadap obyek militer dan bukan obyek sipil. HPI sangat erat kaitannya dengan Palang Merah, dimulai dengan lahirnya Konvensi Jenewa 1864 ( pertama ). Konvensi Jenewa telah dilengkapi dan diperbaiki pada tahun 1906, 1928, 1949 dan 2 protokol ditambahkan pada konvensi tersebut ditahun 1977.
4 konvensi Jenewa 1949 :
Konvensi I : Perlindungan terhadap korban angkatan perang di darat yang luka
dan sakit, petugas kesehatan serta petugas dibidang agama.
Konvensi II : Perlindungan terhadap korban angkatan perang di laut, petugas
kesehatan,
petugas agama serta kapal perang yang kandas.
Konvensi III : Perlindungan terhadap tawanan perang.
Konvensi IV : Perlindungan terhadap orang – orang sipil di masa perang.
Karena ke 4 Konvensi tersebut belum mencakup perlindungan terhadap semua penderita yang diakibatkan oleh pertikaian, maka pada tahun 1977 dikeluarkan 2 protokol :
Protokol I : diterapkan pada konflik bersenjata internasional.
Protokol II : diterapkan pada konflik non internasional.
Tiap negara di dunia ikut mengesahkan dan menyetujui konvensi tersebut. Sekarang lebih dari 160 negara telah ikut menjadi peserta Konvensi Jenewa tahun 1942. 

HPI perlu disebarluaskan :
Sesuai ketentuan, negara penandatanganan Konvensi Jenewa 1949 dan Protokol I dan II 1977, mentaati dan menjamin, bahwa isi Konvensi tersebut diketahui dengan sebaik – baiknya terutama oleh angkatan perang, Dinas Kesehatan dan Rohaniawan ( golongan ini mempunyai hak dan kewajiban dalam Konvensi Jenewa ). Masyarakat dan penduduk sipil juga harus memahami HPI ini, agar mereka juga mengetahui hak – hak serta kewajiban dimasa pertikaian bersenjata. Kegiatan perikemanusian Palang Merah untuk menolong dan melindungi korban perang merupakan hak dan kewajiban dibawah ketentuan Konvensi Jenewa 1949. Kegiatan ini harus semata – mata bertujuan menolong korban perang sebagai manusia, terlepas dari pertimbangan politik atau militer. Untuk itu PMI turut menyebar luaskan HPI, terutama untuk kalangan PMI, yang dilakukan bersama dengan penyebarluasan prinsip – prinsip Palang Merah. 

Gimana Gan??? 

Lengkap dan singkat Bukan ? (^_^) 
soalnya ngedit kitabnya langsung toh ^_^"
slamat membaca, kritik dan saran di persilahkan Gan! Siamoo

SMANICHI YOUNG RED CROSS

Jumat, 21 Juni 2013
Palang Merah Remaja adalah Kepanjang tanganan dari Palang Merah Indonesia yang bertindak dan bertugas sesuai Prinsip untuk melaksanakan kegiatan kegiatan Kepalang merahan dari Dini sesuai ruang lingkup yang  ada dan nantinya diharapkan bakal menjadi Relawan Masa depan PMI itu sendiri 
( itu menurut admin yax ^_^")

( nah yang ini menurut Mbah Wikipedia)
Palang Merah Remaja atau PMR adalah wadah pembinaan dan pengembangan anggota remaja yang dilaksanakan oleh Palang Merah Indonesia. Terdapat di tiap tingkatan PMI diseluruh Indonesia dengan anggota lebih dari 5 juta orang. Anggota PMR merupakan salah satu kekuatan PMI dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan kemanusiaan dibidang kesehatan dan siaga bencana, mempromosikan Prinsip-Prinsip Dasar Gerakan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah Internasional, serta mengembangkan kapasitas organisasi PMI. (ohhh admin juga baru tau gtu toh ternyata o.O") (-_-' elahhh si mimin keliatan oonnya) ( :p maklum jarang ngunjungin mbah Wiki) (-_-' keseringan ke mbah FB dah???) ( tau ajha neh ^_^")

Nah... ngomong masalah Palang Merah Remaja, admin mau kenalkan YRC Smanichi Bangli yakni Palang Merah Remaja Wira dari SMA Negeri 1 Bangli - Bali , yang tentunya masih aktif melaksanakan kegiatan kepalang merahan sesuai tugas-tugasnya sebagai Calon Relawan masa depan. :D (o.O??? cyuss min?) ( -_-" fastfurios malah #ganyambung) (*_*" lanjut dah!!!) :p

Palang Merah Remaja sendiri sudah menjadi sebuah wadah apresiasi warga sekolah khususnya di SMA N 1 Bangli atau Smanichi, karena PMR Wira di Smanichi selain merupakan Ekstra Kurikuler di sekolah juga sudah tidak awam lagi bagi sekolah karena PMR termasuk Ekstra yang paling banyak memiliki kegiatan Intern maupun Ekstern lohhh (^_^)" #bangga 
-_- ♫♫

nah ! Ntar bakalan di bahas kegiatan apa saja yang telah dan akan dilaksanankan oleh YRC Smanichi Bangli, tentunya setelah mengenal dulu Tentang Young Red Cross Smanichi gan....! :D
YRC Smanichi kalau di ulas dari sejarah tentunya begitu Berdirinya SMA N 1 Bangli pada tanggal 25 Oktober 1964 ( aishhh inget juga si admin tohhh :p) (-_-" wajarlah....) nah karena sekolah memiliki kegiatan Pengembangan Diri maka PMR masuk kedalam kategori Pengembangan Diri tersebut.
Nah YRC smanihi sendiri mulai beken sedari dulu gan... (kaya lirik lagu o.O") karena memang Ekstra ini banyak manfaatnya tanpa terkecuali ekstra PMR.

nah kalau mau tau lebih tentang YRC Smanihi bisa kunjungi.... @Facebook  YRC SMANICHI (PMR WIRA SMA N 1 BANGLI)  salam
SIAMO TUTTI FRATELLI



("untuk Post  Kegiatan kami menyusul gan hehehe")

Welcome to Our Blog

Popular Post

Diberdayakan oleh Blogger.

Contact us

Nama

Email *

Pesan *

- Copyright © Young Red Cross Smanichi Bangli -©- Powered by Team - Designed by PMR Smanichi -